Generasi muda disebut mendominasi jumlah pemilih pada Pemilu 2024 nanti. Komisi Pemilihan Umum (KPU) selaku penyelenggara pun melihat potensi generasi muda ini untuk ikut terlibat tidak hanya sebagai pemilih pada hari pemungutan suara tapi juga aktif pada setiap proses pemilu.

Dilansir dari kpu.go.id, hal ini disampaikan Deputi Bidang Dukungan Teknis Eberta Kawima saat hadir sebagai keynote speaker Seminar Politik "Optimalisasi Pendidikan Politik Bagi Pemilih Millenial dan Gen Z Dalam Meningkatkan Pemilu 2024 yang Berkualitas" sebagai bagian kegiatan Fisip Expo 2023 Universitas Al Ghifari, di Bandung, Rabu (12/4/2023).

Wima awalnya menyampaikan urgensi pemilu kepada para mahasiswa agar lebih paham pentingnya proses demokrasi 5 tahunan ini. Selanjutnya dia menyampaikan karakteristik pemilih muda (millennial dan gen Z) berikut tantangan dan peluangnya sebagai pemilih di pemilu nanti. “Pemilih gen Y dan Z ini cenderung apatis, namun bukan apatis buta. Mereka juga tidak sepenuhnya alergi pada politik sebab masih banyak yang menggunakan hak pilihnya dalam pemilu,” ujar Wima.

Selanjutnya Wima pun menyampaikan upaya KPU dalam meningkatkan partisipasi pemilih muda di Pemilu 2024. Mulai dari mengembangkan pemilu berbasis teknologi informasi, aplikasi yang mudah digunakan, media sosial yang menghibur dan sederhana, hingga kegiatan tatap muka seperti KPU Goes to School/Campus dan diskusi/kursus/kelas pemilu. “Isu-isu yang dihadirkan juga terkait politik terkini untuk meningkatkan kemampuan analisis dan kritis generasi muda,” tambah Wima.

Terakhir Wima berpesan agar para mahasiswa selain menunaikan tugas utama belajar, juga meningkatkan kemampuan diri melalui informasi dan ilmu pengetahuan kekinian sesuai perkembangan zaman. Dengan begitu generasi muda juga akan terbentuk menjadi pemilih yang cerdas.