Ketika kita membicarakan peran generasi dalam Pemilu 2024, tidak hanya Generasi Z yang harus kita pertimbangkan, tetapi juga generasi lainnya seperti Baby Boomers, Generasi X, dan Generasi Y. Saat ini, populasi Generasi Z memiliki andil yang signifikan dalam Pemilu 2024 dan dapat dianggap sebagai generasi milenial pemilih pemula. Jika kita menghitungnya, sekitar 60% pemilih saat ini adalah generasi milenial.
Dilansir dari laman resmi KPU Provinsi Bali, Generasi Z bukan hanya objek dalam pemilu atau politik, mereka juga merupakan subjek yang turut menentukan kesuksesan Pemilu. Oleh karena itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebaiknya aktif melibatkan mereka, menjalin hubungan dengan mereka, dan mendekati komunitas mereka. KPU perlu menghadapi berbagai peraturan dan mungkin perlu memperbarui diri mereka dengan bertemu dan berinteraksi dengan Generasi Z. Saya yakin bahwa yang paling mampu memahami perilaku Generasi Z dan cara berkomunikasi dengan mereka adalah Generasi Z sendiri.
Generasi Z memiliki keterampilan teknologi yang kuat, karena mereka tumbuh dalam era teknologi dan media sosial. Oleh karena itu, kita dapat memanfaatkan kemampuan teknologi mereka untuk meningkatkan partisipasi pemilih, tetapi kita juga harus memastikan bahwa Generasi Z yang kita libatkan memiliki pengetahuan tentang proses pemilu sehingga mereka dapat memberikan informasi yang benar kepada teman-teman mereka.
Selain itu, kita harus mendorong komunitas Generasi Z untuk lebih serius mengambil bagian dalam diskusi tentang pemilu. Mungkin selama ini mereka merasa kurang tertarik terhadap topik ini, namun kita perlu mencari cara agar Pemilu menjadi sesuatu yang menarik bagi mereka, sesuai dengan tren dan minat mereka. Hal ini bisa dilakukan melalui pembentukan komunitas atau metode pendekatan yang sesuai dengan kepribadian mereka. Gaya berkomunikasi juga harus disesuaikan agar pesan dari KPU, yang mungkin terasa berat, dapat disampaikan dengan bahasa yang mudah mereka pahami. Melibatkan komunitas mereka adalah kunci untuk membuat Generasi Z menjadi subjek dan objek Pemilu.
Tidak ada alasan bagi Generasi Z untuk menolak politik, karena sejauh ini banyak di antara mereka menganggap politik sebagai urusan orang tua, khususnya milik Baby Boomers. Namun, mereka memiliki hak pilih dan mereka juga memiliki peran penting dalam menentukan masa depan mereka. Mereka dapat ikut serta dalam memilih, berpikir tentang program-program terbaik, dan memastikan bahwa hasil dari Pemilu 2024 memberikan dampak positif bagi mereka secara politik.
Dr. Ni Wayan Widhiastini, S.Sos., M.Si